Baja ringan saat ini telah banyak dipakai sebagai material pengganti kayu atau baja konvensional dalam pembuatan rangka atap. Dengan adanya material tersebut dapat membantu mengurangi penggundulan hutan yang digunakan untuk membuat rangka kayu. Oleh karena itu, perkembangan penggunaan bahan konstruksi atap yang saat ini lebih banyak menggunakan rangka atap dengan bahan dasar baja ringan dan bukan lagi menggunakan bahan dasar kayu.
Baja ringan ini kebanyaka terbentuk dari bahan dasar campuran antara sebf dan alumunium. Penggunaan baja ringan pun akhirnya mebgalami kemajuan, terutama dalam segi mutu. Sudah semakin banyak produsen Rangka atap baja ringan yang menyesuaikan pembuatan material ini dengan standar SNI ( Standar Nasional Indonesia ).
KELEBIHAN BAJA RINGAN
- Struktur bawahnya tidak menopang beban yang begitu berat dari struktur rangka. Karena material baja ringan memiliki bobot yang ringan.
- Baja ringan hampir tidak ada nilai muai maupun susut akibat perubahan cuaca.
- Kekuatan (strength) dan kekakuan (stiffness) yang tinggi.
- Anti rayap, tidak membusuk, dan tahan terhadap karat jangka panjang.
- Pemasangan relatif mudah dan cepat apalagi jika cuaca kurang mendukung, tetap bisa diminimalisir kerugiannya.
- Tidak memerlukan proses finishing.
- Memiliki umur yang lebih lama atau structural life time tinggi bila dibandingkan dengan bahan yang lain.
- Mudah membuat berbagai model atap.
- Mutu material tidak berubah/tidak melapuk walau usia lanjut.
- Tidak mudah terbakar.
- Mudah dalam fabrikasi dan produksi dalam jumlah besar.
- Material dapat didaur ulang dan ramah lingkungan.